Minggu, 24 Mei 2009

Analisis SWOT

Berikut contoh Analisis usaha Kopi dengan menggunakan SWOT:

A. Analisis Internal dan Eksternal

Tabel Analisis SWOT Kopi

a. Analisis Internal:

No

INDIKATOR INTERNAL

Bobot (%)

Kekuatan

Kelemahan

Skor

Nilai

Skor

Nilai

1

Kesesuaian Lahan

15

3

45

0

2

Ketersediaan lahan

15

3

45

0

3

Nilai Sewa Lahan

5

3

15

0

4

Fasilitas Lembaga Keuangan

5

3

15

0

5

Sarana dan Pra sarana Pendukung

10

0

-4

-40

6

Kebijakan Pemerintah Daerah

10

1

10

0

7

Status Penguasaan lahan

25

0

-3

-75

8

Keberadaan Industri Hilir

3

0

-2

6

9

Tradisi dan Buadaya Lokal

10

3

30

0

10

SDM Pendukung

2

2

4

0

Total Nilai

100

164

-121

b. Analisis Eksternal

No

INDIKATOR EKSTERNAL

Bobot (%)

Peluang

Ancaman

Skor

Nilai

Skor

Nilai

1

Pasar

25

4

100

2

Harga Jual

20

4

80

0

3

Ketersediaan Saprotan

15

0

-2

-30

4

Keberadaan Investor

10

1

10

0

5

Kebijakan Pemerintah Pusat

10

1

10

0

6

Fasilitas Keuangan/Bank Nasional

5

3

15

0

7

Keberadaan Produk Sejenis Dari Daerah Lain

5

0

-1

-5

8

Masalah Keamanan dan Kepastian Hukum

10

0

-2

-20

Total Nilai

100

215

-55


B. Tabel SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treat)

Seluruh indikator kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disusun ke dalam matrik SWOT kopi seperti terlihat pada Tabel berikut ini:

Tabel Matriks SWOT Penentuan Pilihan Kebijakan Pengembangan Investasi Kopi

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strengths (S)

S1= Kesesuaian Lahan, dan

S2= Ketersediaan lahan

S3= Tradisi dan budaya lok al

Weaknesses (W)

W1= Status Penguasaan Lahan

W2= Sarana & prasarana pendukung,

Opportunities (O)

O1= Pasar, dan

O2= Harga jual

Strategi S-O

Kebijakan Pemanfaatan Lahan Potensial,dan Penyebaran Informasi pasar agribisnis(S1, S2 O1,O2,)

Introduksi inovasi teknologi kopi yang efisien (S3,O1, O2)

Strategi W-O

Penataan kepemilikan lahan dan informasi harga jual (W1,O2)

Pengadaan Sarana & Prasarana Pendukung yang memadai (W2,O1,O2)

Threats (T)

T1= Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung

T2= Maslah Keamanan dan Kepastian Hukum

Strategi S-T

Pengembangan lembaga saprotan untuk mendukung pertumbuhan agribisnis yang menguntungkan (S1, S2, T1,T2,)

Strategi W-T

Kebijakan penguasaan lahan dan saprotan untuk pengembangan agribisnis (W1, W2, T1,T2)

Matrik ini menunjukkan strategi yang harus dilakukan untuk pengembangan investasi kopi.

Strategi tersebut adalah sebagai berikut :

· Kebijakan Pemanfaatan Lahan Potensial,dan Penyebaran Informasi pasar agribisnis(S1, S2 O1,O2,)

· Introduksi inovasi teknologi kopi yang efisien (S3,O1, O2)

· Penataan kepemilikan lahan dan informasi harga jual (W1,O2)

· Pengadaan Sarana & Prasarana Pendukung yang memadai (W2,O1,O2)

· Pengembangan lembaga saprotan untuk mendukung pertumbuhan agribisnis yang menguntungkan (S1, S2, T1,T2,)

· Kebijakan penguasaan lahan dan saprotan untuk pengembangan agribisnis (W1, W2, T1,T2)

Contoh: Analisa Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha tani kopi dilakukan pada luasan lahan sebanyak 50 ha di PT Kopi Indonesia Tbk.

Analisis Kelayakan Usaha Tani Kopi di PT Kopi Indonesia Tbk.

Uraian

Tahun Ke-

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

A. Penerimaan

-

-

-

-

490,000,000

514,500,000

540,225,000

567,236,250

567,236,250

567,236,250

567,236,250

B. Biaya

a. Investasi / Reinvestasi

845,500,000

-

-

-

-

35,000,000

-

-

-

-

297,500,000

b. Operasional

-

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

c. Bunga

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Total

845,500,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

173,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

138,020,000

435,520,000

C. Pendapatan Sebelum Pajak

(845,500,000)

(138,020,000)

(138,020,000)

(138,020,000)

351,980,000

341,480,000

402,205,000

429,216,250

429,216,250

429,216,250

131,716,250

NPV DR 18% (Rupiah)

37,592,972

IRR (%)

18.56

BCR

1.026

Pay Back Period (Tahun)

7.03

Investasi usaha tani kopi cukup layak yang digambarkan oleh nilai NPV sebesar Rp. 37.592.972 dan nilai IRR sebesar 18,56 % serta nilai BCR diatas 1.

Dalam analisis kelayakan usaha tani ini diperoleh pay back period setelah 7 tahun lebih.